REPORTASE NUSANTARA – Sumatera Selatan (Sumsel) termasuk 10 daerah yang terendah inflasinya. Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025 secara virtual yang dihadiri para kepala daerah seluruh Indonesia.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi menghadiri Rakor secara virtual tersebut di Sumsel Command Center, Senin, (6/1/2025).

Dalam Rakor tersebut, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, penyumbang terbesar inflasi adalah makanan, minuman dan tembakau  yaitu 1,33%.

Menurutnya inflasi memang cenderung naik jika bertepatan dengan hari besar nasional seperti Natal, Tahun Baru ataupun Lebaran yang disebabkan oleh permintaan yang meningkat terutama makanan dan minuman.

“Apresiasi kami sampaikan Pada daerah-daerah Yang bisa menjaga inflasi pada level yang cukup rendah. Dan, bagi daerah lainnya terus lakukan upaya-upaya untuk mengendalikan inflasi,” ujarnya.

Dikatakan Tito Karnavia,, inflasi masih terkendali karena target angka inflasi terjaga di antara 1,5% sampai 3,5%. Inflasi Nasional 1,57% Masuk pada  Target level bawah Yang Tidak terjadi.

Baca Juga:  Pemprov Sumsel Bentuk Satgas Percepatan Pembangunan Kembali Jembatan P6 Lalan

Dalam kesempatan itu, Tito juga memaparkan masing-masing tingkat Inflasi di Provinsi-provinsi seluruh Indonesia. Dan Sumsel termasuk pada 10 daerah yang terendah inflasinya.

Mendagri Tito Karnavian meminta daerah-daerah dengan inflasi yang tinggi dapat mencari penyebabnya lalu kemudian melakukan langkah-langkah konkrit untuk menemukan solusi terbaik.

“Berkat kerjasama dari semua pihak baik di pusat maupun di daerah-daerah. Inflasi pada tingkat nasional relatif terkendali. Meskipun bulan Desember 2024 dibanding Desember 2023 Ini ada sedikit kenaikan, namun hal ini juga disebabkan karena adanya hari besar nasional,” jelasnya.(*)