REPORTASE NUSANTARA – Prajurit TNI AL KRI Torani-860 yang sedang melaksanakan patrol koordinasi (Patkor) Malindo 166/24, berhasil mengevakuasi empat orang Anak Buah Kapal (ABK) kapal nelayan berkewarganegaraan Indonesia, yang mengalami kecelakaan di perairan Pulau Jarak Malaysia, Kamis (21/11/2024).

Menurut informasi yang didapatkan, pada Kamis (15/11/2024), kapal tersebut berangkat menuju laut dengan jumlah 6 orang nelayan yang merupakan warga Tanjung Balai Sumatera Utara.

Pada Minggu (17/11/2024), kapal nelayan tersebut ditabrak Kapal jenis Tanker, sehingga menyebabkan kapal nelayan tersebut tenggelam.

Dari 6 orang ABK yang berada di atas kapal nelayan yang mengalami laka laut, hanya 4 orang ABK kapal tersebut yang mampu bertahan terombang-ambing di lautan dengan menggunakan tutup fiber ikan dan pelampung. Sedangkan 2 orang ABK lainnya tenggelam dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Pada Rabu (20/11/2024) keempat ABK tersebut diselamatkan oleh kapal nelayan Malaysia dan diserahkan kepada Pos Stasiun Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) di Pulau Jarak.

Komandan KRI Torani- 860 Mayor Laut (P) Daniel Andri W mengungkapkan, setelah dilakukan koordinasi antara kedua pihak angkatan laut, KRI Torani-860 segera bertolak ke titik pertemuan untuk mengevakuasi keempat korban ABK WNI tersebut.

Baca Juga:  TNI AL Lantamal IV Batam Amankan Pengedar Sabu di Perairan Pulau Keban, Kepri

Aksi gerak cepat evakuasi korban laka laut yang dilakukan KRI Torani-860 dan Angkatan Laut Malaysia ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme dan keberanian saja tetapi juga pentingnya kolaborasi dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.

Hal ini selaras dengan Penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Muhammad Ali bahwa prajuritnya harus mampu bersinergi dengan seluruh komponen guna mencapai kesuksesan di segala penugasan.(*)