REPORTASE NUSANTARAKemenag menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan Taaruf Mahasantri/Santri Pondok Pesantren.

Sebab, masa taaruf atau masa orientasi santri baru di pesantren memiliki peran penting dalam membantu santri beradaptasi dengan lingkungan baru. Untuk itu, agar masa taaruf berjalan optimal, dikeluarkanlah keputusan tentang pelaksaannya.

Direktur Pesantren Basnang Said mengatakan, awal kedatangan santri baru ke pesantren merupakan fase krusial, tidak hanya bagi santri tapi juga keluarga. Bagi santri, mereka akan memasuki dunia baru, dengan orang tua dan anggota keluarga yang baru.

“Karena itu, perlu ada pengaturan pelaksanaan masa taaruf santri agar dapat berjalan optimal dalam mengenalkan dunia pesantren,” terang Basnang Said, Jumat (7/3/2025).

Kasubdit Pesantren Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning Yusi Damayanti menyampaikan bahwa petunjuk juknis ini dimaksudkan agar masa taaruf santri baru dapat mengenalkan lingkungan pesantren, mulai dari asrama, masjid, ruang kelas, dapur, dan fasilitas lainnya. Hal ini membantu mereka merasa nyaman dan tahu di mana harus beraktivitas.

Baca Juga:  Sistem Tunjangan Sertikasi Guru Dirombak, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tambah Dua Materi Tambahan

Maksud kedua, mengenalkan nila-nilai moderasi beragama, menumbuhkan budaya dan jiwa inklusif, ramah, anti kekerasan dan perundungan, anti pelecehan seksual, dan menghargai harkat-martabat kemanusiaan.

Ketiga, mengenalkan pola kebiasaan hidup bersih, sehat dan halal di lingkungan pesantren, menumbuhkan sikap disiplin dan tanggungjawab, serta mental mandiri berprestasi.

“Keempat, menumbuhkan rasa bangga para mahasantri/santri baru terhadap pesantren, menanamkan pemahaman nilai-nilai pesantren, sehingga santri mencintai dan menjaga nama baik pesantrennya,” ujar Yusi Damayanti.

Dan kelima, memperkenalkan metode pembelajaran. Sistem pembelajaran di pesantren berbeda dengan sekolah umum. Ada sistem sorogan, bandongan, dan halaqah yang perlu dipahami santri baru.

“Masa taaruf membantu mereka menyesuaikan diri dengan metode tersebut agar lebih mudah mengikuti pelajaran,” jelasnya.(*)