BP3MI Kaltara Gencarkan Patroli Jalur Tikus Cegah Perdagangan Orang di Perbatasan Sebatik
REPORTASE NUSANTARA, KALTARA – Sebagai upaya memperkuat upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah perbatasan, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara (Kaltara), mengintensifkan patroli di sejumlah jalur tikus. Hal itu dikarenakan jalur tikus merupakan jalur rawan yang digunakan sebagai pintu masuk dan keluar pekerja migran ilegal di Sebatik, Kabupaten Nunukan.
BP3MI Kaltara mengintensifkan patroli yang difokuskan pada titik-titik strategis, seperti Dermaga Aji Putri, Bambangan, Aji Kuning, Somel, dan Dermaga Lalo Salo. Kawasan tersebut merupakan lokasi-lokasi yang kerap dimanfaatkan sindikat atau calo untuk menyelundupkan orang ke Malaysia secara ilegal.
Selain pemantauan lapangan, BP3MI Kaltara juga menyambangi sejumlah pos pengamanan di sepanjang garis perbatasan, termasuk Pos Satgas Pamtas RI–Malaysia Batalyon Armed 11 Kostrad, Satgas Marinir Ambalat, dan Pos Kodim 0911/Nunukan.
Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol Andi M Ichsan, mengatakan, kegiatan patroli tersebut merupakan bagian dari konsolidasi dan penguatan sinergi lintas sektor dalam menghadapi praktik perdagangan orang di wilayah rawan.
“Patroli ini bukan hanya bentuk pengawasan, tetapi juga sarana sosialisasi langsung kepada masyarakat sekitar. Dengan kondisi geografis yang menantang, kolaborasi antarinstansi menjadi sangat penting,” sebut Kombes Pol Andi M Ichsan.
Menurutnya, kegiatan patroli tersebut akan dijadikan agenda rutin bulanan, mengingat meningkatnya modus pengiriman PMI ilegal menjelang musim-musim tertentu.
Selain itu Kepala BP3MI Kaltara ini menekankan pentingnya edukasi dari daerah asal para calon pekerja migran sebagai langkah awal pencegahan TPPO.
“Kalau dari desa atau kota asal sudah ada pembinaan, potensi korban bisa ditekan. Masyarakat, khususnya dari Kalimantan dan Sulawesi, harus memastikan kelengkapan dan legalitas dokumen sebelum berangkat,” tegasnya.
Dengan adanya patroli rutin dan edukasi langsung di lapangan, BP3MI Kaltara berharap dapat mempersempit ruang gerak sindikat perdagangan orang serta memberi perlindungan maksimal bagi calon Pekerja Migran Indonesia, khususnya dari wilayah perbatasan.(*)