Akses Jalan ke Intake PDAM Terancam, Warga Minta Gubernur dan Wali Kota Jambi Tegas pada PT SAS

Akses jalan menuju inteke PDAM di dekat pemukiman warga

RN, JAMBI – Warga di Kelurahan Aur Kenali, Kota Jambi, dan Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, terus melakukan pengawasan ketat terhadap lokasi yang direncanakan akan dijadikan stockpile dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) yang kini telah diakuisisi oleh RMKE Group.

Langkah ini dilakukan setelah Gubernur Jambi Al Haris mengeluarkan instruksi tegas untuk menghentikan seluruh aktivitas pembangunan stockpile di kawasan tersebut.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mendalo Darat Zainal Abidin mengatakan, warga tetap waspada dan memantau lokasi meskipun hingga kini tidak ada aktivitas yang dilakukan perusahaan.

“Sejak adanya instruksi gubernur, memang tidak ada kegiatan di lapangan. Tapi kami tetap mengawasi, jangan sampai ada aktivitas diam-diam,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Bacaan Lainnya

Zainal juga bilang, ada isu akses jalan menuju intake PDAM akan dipakai pihak perusahaan.

Zainal menegaskan, akses jalan menuju intake PDAM tidak boleh digunakan untuk kepentingan bisnis.

Hal ini, kata Zainal, diperkuat oleh pernyataan ahli waris pemilik tanah yang telah menandatangani surat bermaterai, bahwa tanah tersebut diperuntukkan untuk kepentingan umum, bukan untuk perusahaan.

“Tanah itu milik warga dan hanya untuk kepentingan umum, bukan untuk perusahaan. Kami tegas menolaknya dan minta pemerintah daerah tegas menegakkan aturan,” tegasnya.

Zainal juga mengingatkan, rencana pembangunan TUKS di lokasi tersebut berpotensi mengganggu kawasan sumber air bersih milik PDAM Tirta Mayang dan Tirta Muaro Jambi, yang bisa berdampak pada kesehatan warga sekitar.

“Kami berharap Wali Kota Jambi dan Gubernur Jambi berpihak kepada rakyat, bukan kepada perusahaan. Jika terminal stockpile dibangun di dekat intake PDAM, risikonya besar terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.

Warga pun secara tegas meminta agar rencana pembangunan TUKS di wilayah Aur Kenali, Mendalo Darat, dan Mendalo Laut dihentikan total dan ditutup secara permanen.

“Kami mohon pemerintah segera memutuskan secara tegas proyek itu harus dihentikan seluruhnya,” pungkas Zainal.

Sementara, pada satu kesempatan menghadiri forum satu organisasi belum lama ini, Ridony Gurning Dirut PT SAS menjelaskan soal isu lingkungan yang sempat mendera PT SAS di kawasan Aur Kenali.

Ridony memastikan semua telah dirancang sedemikian rupa dengan rekayasa teknologi terbaik.

Salah satunya proses crushing batu bara, sebagai sumber utama debu dan kebisingan, ditiadakan di lokasi TUKS PT SAS.

“Kita lakukan (crushing) di tempat dimana masyarakat tidak ada, di area tambang sana, kalau mau ini (jalan khusus) terwujud, ya pasti kita lakukan segalanya (antisipiasi dampak lingkungan),” katanya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan