REPORTASE NUSANTARA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, optimistis di 2025 ini dengan menjaga pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.
Di antaranya fokus dengan program Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan transaksi dana murah menjadi salah satu fokus utama tahun ini.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, tantangan likuiditas perbankan perlu diantisipasi dengan strategi bisnis yang terukur guna menjaga pertumbuhan kinerja BNI tahun ini.
“Tantangan ke depan dari ketidakpastian global menyebabkan tekanan nilai tukar rupiah dan likuiditas. BNI telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi tantangan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan dana murah lewat ekspansi digital perbankan,” kata Royke Tumilaar dalam siaran pers, Kamis (2/1/2024).
Menurut Royke, ada lima fokus utama yang harus BNI optimalkan tahun ini di antaranya Transformasi Kantor Cabang, Transformasi Human Capital atau meningkatkan produktivitas pegawai, pertumbuhan DPK khususnya tabungan dari transaksi, memperkuat ekosistem digital dalam meningkatkan CASA dan _fee based income_, serta melanjutkan perbaikan kualitas kredit.
”Diperlukan kolaborasi yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut,” tutur Royke Tumilaar.
BNI terus berupaya meningkatkan kinerja bank secara berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Royke Tumilaar mengatakan, rencana strategis perseroan 2025 akan selaras dengan sasaran pembangunan nasional dan aspirasi pemegang saham di antaranya peningkatan kinerja melalui upaya strategis customer centric khususnya segmen Korporasi dan Konsumer, peningkatan jaringan internasional secara selektif, serta meningkatkan green financing.
Selain itu, peningkatan efisiensi dan efektivitas melalui digitalisasi proses bisnis termasuk penggunaan mobile banking juga menjadi fokus utama tahun ini.
“Melalui wondr by BNI dan BNIdirect serta seluruh ekosistem digital BNI, diharapkan akan mendorong pertumbuhan CASA dan transaksi, sehingga dapat menopang kinerja ke depan,” ujarnya.(*)